Halaman

  • Beranda

Kamis, 13 Desember 2012

"BlackBerry 10 Bisa Bernasib Seperti PlayBook"


Mengenai plartform BlackBerry 10 yang akan diluncurkan 30 Januari 2013 oleh Research in Motion RIM, pendapat analis terpecah dua.

Sebagian melihat masa depan perusahaan asal Kanada tersebut dengan optimis, sementara lainnya, termasuk Wall Street, merasa was-was mengingat kegagalan RIM dengan tablet PlayBook.

"Kami melihat optimisme yang sama menjelang peluncuran PlayBook, dan sentimen terhadap BlackBerry 10 yang mengemuka  belakangan ini agaknya juga terlalu optimis," ujar analis Wedge Partner Brian Blair, seperti dilansir AllThingsD. "Kami tak melihat adanya skenario di mana perangkat baru ini bisa membuat kiprah yang signifikan di pasar konsumer ataupun enterprise tahun depan."

Analis Pacific Crest James Faucette memiliki pandangan yang sama. Dia berpendapat bahwa nasib RIM tidak akan banyak berubah dengan adanya BlackBerry 10. Pendapat kedua analis ini didasari pada kuatnya pesaing serta padatnya pasar wireless yang akan dijadikan "medan tempur" andalan baru RIM itu.

"RIM menawarkan OS yang sama sekali baru, berikut UI (user interface) dan user experience yang baru pula pada basis penggunanya," ujar Blair. Dia melanjutkan, dibanding para pemain besar lainnya di industri smartphone tahun depan, tak ada hal baru yang bisa ditawarkan BlackBerry 10.

"Bahkan, kebanyakan review BlackBerry 10 yang beredar sepertinya memperlihatkan bahwa platform baru ini malah kurang kompetitif. Kecuali harganya lebih rendah dibanding tawaran lain yang sudah ada, toko-toko akan sulit sekali menjual perangkat-perangkat ini," jelas Brian lagi.

Pendapat sedikit berbeda dikemukakan oleh Roger Cheng dari Cnet, yang mengatakan bahwa, meskipun BlackBerry 10 bakal menempuh jalan yang sulit dilalui, tidak adil untuk membandingkan platform baru ini secara langsung dengan  tablet PlayBook yang gagal di pasaran.

Tablet itu, menurut Cheng, "dilepas secara terburu-buru" untuk berkompetisi dengan iPad. Sementara, BlackBerry 10 disiapkan secara seksama oleh RIM selama lebih dari 2 tahun, dan ulasan-ulasan awal menunjukkan respon positif atas platform baru ini.

Peter Misek dari Jefferies & Company yang semula sinis dengan RIM pun, belakangan berubah optimis terhadap masa depan perusahaan tersebut dan memperkirakan bahwa saham pembuat BlackBerry itu bisa bernilai lebih dari 43 dollar AS per lembar dalam waktu 12 bulan ke depan.

BlackBerry 10 adalah tumpuan harapan Research in Motion untuk melakukan comeback ke pasar perangkat mobile yang kini telah didominasi oleh Apple dan Android. Seandainya gagal, RIM tak punya rencana cadangan.

(TeknoKompas)

0 komentar:

Posting Komentar