Halaman

  • Beranda

Minggu, 02 Desember 2012

Modifikasi : Motor Ini Lahir karena Musik Rock and Roll


Inspirasi untuk modifikasi itu datang dari mana saja. Bisa datang karena suka dengan suatu barang, tokoh ataupun karena terinspirasi dari suara musik.

Seperti yang dilakukan oleh Romy. Dalam memodifikasi motornya terinspirasi oleh salah satu aliran musik yang melegenda yakni, Rock and Roll.

Genre musik yang mulai berkembang di Amerika Serikat pada tahun 1940-an ini mendorong Romy untuk memodifikasi motor Honda GL 100 kelahiran 1980 menjadi motor klasik yang memiliki aliran Hardknock.

"Gue emang suka sama musik-musik Rock n Roll. Itu salah satu alasan gue modifikasi motor gue ke aliran Hardknock," kata Romy saat berbincang dengan detikOto.

Sebelum menemukan bengkel yang pas untuk membangun motornya, karyawan salah satu perusahaan swasta ini sempat membawa motornya ke tukang las biasa dan hasilnya berantakan.

"Sebelumnya gue bawa ke tukang las. Hasilnya hancur," keluhnya.

Nah tak lama setelah kegagalannya, Romy tidak sengaja hunting bengkel dan sampai akhirnya menemukan bengkel yang pas. Adalah bengkel NIN Rocksta yang dipercaya Romy untuk memodifikasi motornya.

Bengkel yang berada di Jalan Anggrek Rosaliana VII No.7, Jakarta Barat ini dikomandoi oleh Nino Pramono.

Pria yang akrab disapa Nino ini memang sudah lama berkecimpung di dunia modifikasi bergenre Jap Style dan Cafe Racer serta beberapa genre motor klasik.

Tidak menunggu lama, Romy pun langsung memodifikasi GL 100 tahun 1980 menjadi motor bergenre Hard knock. Tangan piawai sang modifikator pun mulai bekerja. Setelah 2 bulan pengerjaan, motor yang diinginkan Romy pun selesai.

"Hasilnya memuaskan. Gue bisa bergaya dengan motor ini. Main musik Rock n Roll itu ga bisa lepas sama motor-motor klasik seperti ini," timpalnya sambil tersenyum.

Untuk mewujudkan keinginannya, Romy hanya merogoh kocek Rp 11 juta. Nino sang modifikator pun berhasil menuangkan inspirasi Romy dalam motornya.

Tunggangan Romy ini sesuai dengan karakter musik Rock n Roll. Terlihat pada bagian tangki dibuat seperti peti mati dan berwarna hitam. Nino membuatnya dengan custom.

Sesuai dengan alirannya, maka ban depan dibuat lebih besar ketimbang ban belakang. Untuk ban depan menggunakan ukuran 275/21 dan ban belakang berukuran 410/18.

Nuansa klasik juga dituangkan pada bentuk headlamp yang berbentuk bulat serta menggunakan spatbor belakang dan tambahan lampu variasi pada bagian jok.

Pemilihan warna juga tidak terlalu rumit. Romy hanya memadukan warna hitam legam dan perak pada bagian-bagian tertentu.

"Musik Rock n Roll itu enggak bisa dipisahkan dengan motor klasik," tutupnya.

Data modifikasi :

Ban depan : Shinko 275/21
Ban belakang : Shinko 410/18
Pelek depan : Did 21/60
Pelek belakang : Did 185/19
Sok belakang : i-baike
Sok depan : GL Pro
Knalpot : custom stailness free flow
Tangki : custom model peti mati
Jok : custom
Tromol depan : Ninja R
Lampu : variasi
Karbu : standar,
Seher : GL pro oversize 175
Cat : Spruce
Pernis : D'beer.

(DetikOto)

0 komentar:

Posting Komentar